Minggu, 29 September 2013

What Should I do Part 1

What Should I do Part 1


author : Miss Blank
cast: 
Tiffany SNSD 
Jessica SNSD 
Sunny SNSD 
Henry Super Junior 
Mir Mblaq 
Other 

fanfiction kali ini pairing antara super junior sama girls generation kalo ada yang ga suka ga usah dibaca yaaa, fiction kali ini fiction pertama setelah miss hiatus bertaun-taun.. ga banyak cingcong langsung aja ya... jangan lupa RCL ^^v
      Saat itu adalah sehari sebelum hari jadiku yang ke 3 dengan kekasihku, yah sudah 3 tahun aku menjalin hubungan dengannya, aku selalu memikirkan apakah dia akan membuat sebuah kejutan atau mungkin hadiah? Ahhh aku benar-benar berharap hari ini akan berlalu dengan cepat. Tanpa sadar ponselku berbunyi dan menyadarkanku dari lamunanku, ternyata kekasihku mengirim pesan pada ku, sebuah pesan yang hingga saat ini pun masih aku ingat jelas. 

 Dec 1, 2010 1:03 pm 
Henry 
Maaf mungkin kita memang harus mengakhiri ini semua. 
Dan aku sama sekali tidak berniat balas dendam atau apapun, justru aku tidak mau kau merasakan sakit karena ku.
Maaf jika aku tidak mengerti perasaan mu, tapi hanya ini yang bisa aku lakukan demi kebaikan mu.
Kamu boleh membenci ku sesuka hati mu tapi tolong buka hati mu untuk orang lain, masih banyak laki-laki yang lebih baik dari ku.

      Begitulah isi pesannya. Dia selalu mengatakan demi kebaikan ku dan demi kebahagian ku, dia bahkan tidak tau bagaimana perasaanku saat membaca pesannya. Pesan itu dikirim beberapa hari sebelum ujian akhirku, aku pun harus ujian dengan perasaan yang tidak menentu, perasaan yang benar-benar sakit entahlah bagaimana hasil ujian ku nantinya aku hanya mengerjakan semua soal semampuku dan ternyata aku lulus dengan hasil yang cukup memuaskan .

        Ketika aku menceritakan hal ini pada teman-temanku, mereka semua berkata “masih banyak laki-laki yang lebih baik darinya”, ya aku percaya itu tapi bukan hal yang mudah bagi ku untuk melupakannya, 3 tahun kenangan yang telah aku lalui bersamanya bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Waktu berlalu dengan cepatnya, beberapa hari setelah pengumuman hasil ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri aku mendapat kabar yang lagi-lagi tidak menyenangkan.

Jun 24,2011 4:28 pm 
Jessica 
Fany-ah, aku dengar henry akan menikah.
apa benar? 

       Tuhan, apa ini ujian dari mu? Mengapa harus bertubi-tubi seperti ini? Apa belum cukup dengan aku tidak lulus ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri? Mengapa harus ditambah dengan aku mendengar kabar dia menikah? Pertanyaan-pertanyaan itu terus aku ucapkan dalam hati. Setelah mendengar kabar itu aku terus menutup diri sampai saat ini pun aku tak banyak bicara dan hanya tersenyum pada orang-orang yang memang aku kenal.

     Teman-temanku selalu bertanya “mengapa tak mencoba membuka hati untuk laki-laki lain?”, dan jawaban ku tetap sama “aku tak mau merasakan hal yang sama lagi”. Itulah hal-hal yang selalu aku pikirkan ketika tak ada hal yang aku kerjakan. Tapi kali ini aku bisa meminimalisir semuanya dengan berusaha menyibukan diriku dan melupakan hal-hal yang tak ada artinya lagi.

       Setelah gagal mengikuti ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri aku pun memutuskan mengikuti salah satu ujian seleksi masuk perguruan tinggi swata dan sudah hampir 2 tahun aku berada dikampus ini, banyak orang menyebut kampus ku sebagai kampus biru mungkin karena dikampusku dominan dengan warna birunya atau mungkin kampus perjuangan ? entahlah aku tidak begitu memperdulikannya. Seperti biasa ketika jam kosong dan menunggu mata kuliah selanjutnya aku selalu duduk di sebuah tangga batu yang ada di kampusku tempat para mahasiswa biasanya berkumpul dan bercengkrama. Ahh ya aku sampai lupa memperkenalkan diriku, perkenalkan aku Tiffany seorang mahasiswi fakultas ekonomi dan disinilah tempat favoritku tangga batu, disini aku bisa memikirkan banyak hal dan melihat pria tampan dari fakultas yang berbeda juga melupakan semua kisah percintaan ku yang berakhir menyedihkan.

“yaakk miss tiffany sampai kapan kau akan diam disini hah?” ucap Sunny 
“entahlah mungkin sampai ada seorang pria yang membuatku jatuh cinta padanya hahahaha” ucap ku bercanda 
“lihat lah penampilan mu ini fany-ah !” perintah Sunny sambil menatapku dari ujung kepala sampai ujung kaki ku 
“apa yang salah dengan penampilan ku? Apa aku tidak cantik?” Tanya ku kebingungan 
“tidak, kau ini cantik, hanya saja penampilan mu benar-benar berantakan” 
“apa iya? Haiishh bilang saja kalau kau iri” “hah? Untuk apa aku iri pada mu?” 
“bisa saja kan kau iri pada ku karena aku baru saja mendapat nilai sempurna dikelas tadi” 
“tidak aku tidak iri, aku justru mengakui bahwa kau ini sangat pintar” 
“benarkah? Tapi aku ini tidak pintar” 
“kalau kau tidak pintar bagaimana bisa kau mendapat nilai sempurna?” 
“itu karena aku cerdas hahahaha” 
“Oh Tuhan… kenapa aku mempunyai teman yang memuji dirinya sendiri?”
“sudahlah lebih baik kita pulang, aku benar-benar lelah hari ini” 
“ahh kau benar ayo kita pulang” 

       Aku dan Sunny pun berjalan menuju tempat parkir yang ada dikampus kami, aku mengunakan sepedah motor karena jika aku mengunakan kendaraan umum atau pun mobil itu butuh waktu berjam-jam untuk sampai kekampus. Aku dan Sunny harus mengambil helm yang kami titipkan, seperti biasa tempat penitipan helm selalu dipenuhi oleh pria-pria. 

“ini butuh perjuangan” ucap Sunny tiba-tiba 
“ahh yaaah seperti biasa harus tahan godaan” ucap ku mengiyakan 
“yak godaan apa yang kau maksud hah?” ucap Sunny sambil memukul kepala ku 
“haisshh hanya bercanda” jawabku sambil mengelus kepalaku 
“paman, dimana helm ku?” Tanya Sunny pada penjaga tempat penitipan helm Aku dan Sunny sudah menganggapnya seperti paman kami sendiri. 
“itu dibawah sana” jawab paman mir sambil menunjuk helm Sunny, sedangkan aku sibuk menggunakan jaketku 
“emm, Tiffany akun 2011 ya?” Tanya seorang pria pada ku 
“ahh iya” jawab ku bingung “tau aku siapa?” Tanya pria itu 
“emm, akun 2010?” Tanya ku 
“bukan, manajemen 2009” jawab pria itu sambil tersenyum 
“ahh halo” ucap ku kaku, Sunny melangkah pergi menuju sepedah motornya 
“emm duluan ya” ucapku melangkah pergi mengejar Sunny 

        Aku pun berjalan menuju sepedah motorku dengan pertanyaan besar dikepalaku, siapa dia? Kenapa dia bisa mengenalku?. Aku pun mengendarai sepedah motor ku dan ketika aku melewai tempat penitipan helm itu salah satu teman pria itu berteriak “dia bentar lagi sidang, calon sarjana loh lagi cari pendamping wisuda”, aku hanya tersenyum dan pergi meninggalkan mereka. 

      Setibanya dirumah aku menaruh semua barangku dikamar lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan badan ku. Selesai mandi aku menghabiskan waktu ku dikamar sambil bermain gitar atau mendengarkan lagu sambil membaca cerpen-cerpen yang diposting orang-orang disebuah website. Kali ini aku tidak membaca cerpen-cerpen itu aku justru mendengarkan lagu duduk diteras kamarku, menikmati setiap hembusan angin yang menyentuh tubuhku terkadang memejamkan mata ku untuk membuat pikiranku lebih tenang namun tiba-tiba sebuah senyuman terlintas dalam pikiran ku, senyuman pria sore tadi itu, aku langsung membuka mataku dan pertanyaa-pertanyaan mulai muncul dalam pikiran ku, bagaimana dia bisa mengenalku? Bagaimana mungkin bisa? Siapa dia sebenarnya??

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar