
lee jieun as iu
super junior
semua berlalu begitu cepat tumpukan tanah merah yang dulu basah kini sudah mengering, bunga-bunga yang ditaburkan pun telah mengering, air mata ini pun telah berhenti mengalir, namun entah kenapa dada ku tetap terasa sesak, hatiku tetap terasa sakit, aku benar-benar tak bisa menerima kematiannya, orang yang sangat aku cintai.
jiyeon, dia adalah wanita yang sangat ku cintai, dia adalah cinta pertama ku, dia selalu membuatku tersenyum, dia juga selalu menjaga ku, dia adalah segalanya untukku. sampai akhirnya dia benar-benar pergi meninggalkanku untuk selamanya.
kini setaun telah berlalu sejak kematiannya, tapi entah kenapa perasaan sakit masih ada dalam hatiku, aku tak pernah bisa melupakannya. hati ku semakin terasa sakit, dadaku pu terasa sesak saat kedua orang tuanya menyuruhku melupakannya.
"sungmin, lebih baik sekarang kau melupakannya, dan menjalani hidupmu sendiri tanpa bayangan jiyeon lagi" ucap ayah jiyeon
"ahjusshi...." belum selesai aku menjawab ibu jiyeon sudah bicara
" LEBIH BAIK SEKARANG KAU PERGI !!! KAU SUDAH MEMBUNUH ANAKKU!!" ucap ibu jiyeon berteriak padaku
"ayo kita keluar dulu" ucap ayah jiyeon membawaku keluar rumah
"mianhe ahjusshi, lebih baik aku pergi" ucap ku dengan lirih
"sungmin-ssi mianhamnida" ucap ayah jiyeon
"ne, gamsahamnida ahjusshi ! Annyong-hi gyeseyo" ucap ku lalu melangkah pergi
aku pun kembali kerumah dengan jalan yang tertatih karna badanku benar-benar lemas mendengar ucapan ibu hankyung, aku benar-benar merasa bersalah, benarkah aku yang menyebabkan kematiannya ? . tiba-tiba langkah kaki ku terhenti saat aku melintasi sebuah taman yang membatasi apartementku dengan rumah jiyeon. pandanganku langsung tertuju pada sebuah bangku taman berwarna putih tempat pertama kali aku bertemu dengannya. setelah itu aku bergegas mengemasi pakaianku untuk segera pergi ke seoul. mungkin dengan aku pergi kesana aku bisa mengurangi rasa sakit ini.
Dalam pesawat aku segera duduk dikursiku. aku terus memandang keluar jendela sambil menunggu keberangkatan pesawat yang kutumpangi. tiba-tiba ada seorang wanita duduk di sebelah ku, aku melihat kearahnya, wajahnya tak asing bagi ku, dia tersenyum manis padaku, aku pun membalas senyuman tipis padanya.
"annyeong-haseyo"ucapnya pada ku
"annyeong" jawabku
"kau mau kembali ke seoul?"tanyanya heran
"ne"jawabku singkat
"wae? bukankah china negara yang indah?"tanyanya lagi membuat ku sedikit kesal
"bisakahkau berhenti bertanya Jieun-SSI?"jawabku sedikit berteriak
"mianhe, apa aku begitu mengganggumu?"tanya jieun menyesal
"sudahlah jangan terlalu difikirkan, mianhe, aku terlalu lelah"jawabku langsung memasang headseat di telingaku.
jieun mengerutu pelan, entahlah apa yang dia ucapkan. pesawat yang ku tumpangi telah lepas landas, aku kembali memandang keluar jendela, tak lama kemudian ku pejamkan mata sambil mendengarkan lagu yang terdengar jelas di telinga ku dan membuat ku menangis dalam hati, tiba-tiba ada cahaya yang menyinari mata ku seprti blitz dari sebuah kamera, benar saja itu kerjaan jieun yang memotretku.
"apa yang kau lakukan?"tanyaku langsung mengambil kamera yang ada ditangan sungmin dan langsung melihat isi kamera tersebut tapi ternyata tak ada foto ku
"wae?"tanya jieun kaget
"ani" jawabku kesal
beberapa minggu sejak aku tiba seoul, entah kenapa aku selalu bertemu dengan jieun. dimana pun aku berada dia selalu muncul dihadapanku.
"kau itu sepeti hantu"ucap ku ketus
"sungmin-ssi jahat sekali kau"jawab jieun kemudian cemberut
"kau in selalu mengikutiku ya?"tanyaku lagi
"ani, untuk apa aku mengikutimu ?"jawab jieun tegas
"annyeong lee jieun"ucap heechul menghampiri kami
"annyeong heechul-ssi"jawab jieun tersenyum sangat manis pada heechul membuat ku kesal

"lama tak bertemu, semakin kecil saja badan mu"ucap heechul menggoda jieun, mereka terlihat sangat dekat
"sssuuuttttss, berat badan ku bertambah ! tapi syukurlah kalau tak terlihat begitu jelas"jawab jieun tertawa kecil
karna kesal melihat kebersamaan mereka aku pun melangkah pergi meninggalkan mereka. namun tiba-tiba jieun menarik tanganku dan membawaku pergi.
"Annyeong-hi gaseyo heechul-ssi"ucap jieun sambil menarik tanganku
"ne,Annyeong-hi gaseyo lee jieun"ucap heechul melambaikan tangan pada kami
"kau mau membawa ku kemana?"tanya ku pada jieun sambil berlari
"kesuatu tempat"jawab jieun terus berlari sambil menggenggam erat tangan ku
"huuu, cape sekali"ucap jieun kelelahan
"kau cukup kuat berlari sejauh ini"jawab ku kagum
"sungmin-ssi, kau tau setiap aku merasa kesepian, sedih, dan patah hati aku selalu datang kemari, aku menangisi kesedihanku, aku selalu berfikir untuk tak menangis di hadapan orang lain, dan aku tau kau membutuhkan tempat ini bahkan seseorang untuk menceritakan keluh kesah mu" ucap jieun tersenyum menatap pemandangan sekitar

aku tak menjawab ucapannya, aku hanya memandangnya, menatapnya betapa ia menikmati keindahan dan ketenangan tempat ini. entah kenapa setiap kali ia tersenyum membuat hatiku bergetar, membuat jantungku berdetak kencang. apa aku menyukainya ?
"sungmin-ssi? wae ?" tanya jieun membangunkan ku dari lamunan
"anio, tempat ini sangat indah" jawab ku pelan
"kau sangat mencintai jiyeon-ssi?"tanya jieun membuat ku termenung sesaat karna kaget
"kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?"tanyaku
"ani, euumm... aku hanya ingin mengantikan tempatnya di hati mu" ucap jieun pelan
"mwo?"ucap ku kaget
"aku sangat mencintai mu sungmin-ssi" ucap jieun sangat lembut
"mianhe, sampai kapan pun aku tak akan mengijinkan siapapun menggantikan tempatnya"ucap ku tegas tapi dadaku terasa sesak sangat menyakitkan
"hem, benarkah begitu?"ucap jieun lirih air matanya perlahan turun
"mianhe"jawabku
tiba-tiba jieun berlari meninggalkanku, aku sangat menyesal telah mengatakan itu padanya.
Lee Jieun POV
setelah mendengar perkataan sungmin-ssi aku terus berlari sambil menangis, dia tak mengejar ku bahkan memanggil namaku saja tidak. aku masuk kedalam kamar, aku mengis tiada henti, perasaanku benar-benar sakit setelah sekian lama aku menunggu aku tetap tidak bisa menggantikan posisi jiyeon di hatinya. tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar ku.
"iu? boleh omma masuk?" ucap ibu mengetuk pintu kamar ku
"ne"jawab ku pelan
"kau sedang apa ? apa kau menangis?" tanya ibu khawatir sabil memasuki kamarku
"anio, ada apa omonim?"tanya ku sambil menghapus air mata ku
"abonim telah mempersiapkan pernikahan mu dengan changmin"ucap ibu pelan
"menikah? changmin? aku tak mau menikah dengan pria yang tidak ku cintai"jawabku sedikit berteriak
"omma mengerti tapi kau ingat sejak kecil kau dan changmin telah dijodohkan" ucap ibu mencoba menenangkan ku
"tapii..."jawab ku pelan
"bersikaplah dewasa"ucap ibu mengusap kepalaku membuat ku menangis di pangkuannya
seminggu pun berlalu setelah kejadian itu, aku mendapat sebuah undangan menyanyi di KBS. sekarang tiba giliran ku, aku menggunakan gaun hitam yang di hiasi renda biru gelap di belakangnya, aku menyanyikan lagu first break up that night .

saat bernyanyi aku melihat sungmin-ssi duduk diantara tamu undangan bersama member super junior yang lain, air mata ku perlahan turun mengingat permasalahan yang ku alami. air mata ku semakin deras membuat badan ku gemetar, karna tak kuat menahan air mata ku yang semakin deras aku mengakhiri lagu ku dan berlari meninggalkan panggung changmin dan sungmin mengejar ku.tapi changmin lebih dulu menarik tanganku lalu memelukku.
"gwaenchanayo?" tanya changmi khawatir
"ne gwaenchana" jawab ku pelan yang melihat sungmin-ssi bersandar pada sebuah tembok tak jauh dari ku. aku melihatnya tampak jelas, kepalanya tertunduk, sesekali ia memegang matanya. apa ia menangis ?
sungmin POV
aku terlambat, aku kalah cepat oleh changmin, sebenarnya ada hubungan apa antara mereka? apa mereka sepasang kekasih? padahal baru lewat seminggu ia menyatakan perasaannya pada ku, apa secepat ini dia berpaling dari ku?
"hyung gwaenchanayo?"tanya kyuhyun menghampiri ku
"ne gwaenchana"jawabku pelan
"ayo, yang lain sudah menunggu"ucap kyuhyun menarik tanganku
"ne" aku pun berjalan mengikutinnya.
kami pergi ke sebuah bar untuk pergi minum bersama, sebenarnya aku bukan orang yang suka minum, tapi entah kenapa malam ini aku minum sangat banyak, hati ku benar-bear sakit mengingat kejadian tadi, apa aku menyukainya? apa aku mencintainya ? aku tidak mengerti perasaan ini berbeda seperti saat aku menyukai jiyeon .


"hyung ! cukup !!! kau sudah minum terlalu banyak" ucap wookie mengambil gelas yang ku pegang
"aahhhh, apa yang kau lakukan ? aku sangat LELAH !"ucap ku sedikit membentak dan merebut kembali gelas yang wookie ambil
"PABO !!!!" ucap heechul memukul wajah ku
"HYUNG !!! kau ....." ucap ku kesal namun tiba-tiba badan ku lemas dan membuat ku terjatuh
"kau lihat ? apa sekarang kau masih mampu berdiri? ada apa dengan mu sebenernya?" ucap heechul benar-benar kesal
"aahhhh kalian tak akan mengerti!" ucap ku mencoba berdiri dan melangkah pergi
"hyung kau mau kemana?" ucap wookie menghalangi jalanku
"ahh, minggir"ucap ku mendorong wookie
aku tau mereka mengikuti ku dari belakangan karna khawatir pada aku, aku berjalan sempoyongan. aku menghampiri seorang penjual majalah aku melihat sebuah majalah memuat artikel tentang pernikahan changmin dan jieun. karna penasaran aku membeli majalah itu, aku membacanya dengan seksama.
"hahahahaha menikah? benar-benar menikah dengan orang lain bukan bersama ku?"ucap ku menertawakan kesedihan ku, aku tertawa sambil menangis, hatiku sangat sakit.
aku berjalan sangat pelan, tetap sempoyongan, badan ku benar-benar lemas, aku tak memperhatikan jalan sekitar sampai-sampai saat aku menebrang jalan ada sebuah mobil akan menabrakku, tapi aku tetap berdiri tegak seakan aku siap untuk ditabrak namun saat mobil itu mulai dekat jieu tiba-tiba memelukku sangat erat, seketika itu juga aku langsung menghindar dari mobil itu namun sayang aku telat kami berdua pun tetabrak, kepalaku benar-benar sakit sekilas aku melihat jieun tak sadarkan diri, aku melihat kedua matanya mengeluarkan darah walau tak begitu jelas, aku mendengar kyuhyun menangis memanggil nama ku, namun suaranya semakin lama semakin menghilang, aku pun tak sadarkan diri.
ketika aku sadar aku sudah berada di ruang ICU, banyak alat melekat di tubuh ku, ah, tidak ternyata aku belum sadar, aku melihat tubuhku terbaring tak berdaya, aku melihat hyung-hnyung ku dan dongsaeng-dongsaeng ku menagis, tapi aku tak melihat jieun, aku melangkah masuk kekamar jieun, dia juga terbaring tak berdaya tapi ada apa dengan matanya? mengapa kedua matanya ditutup oleh perban ? apa benar matanya terluka ? aku mendengar sedikit percakapan orang tuanya dengan dokter.
"bagaimana keadaan putri kami?"tanya nyonya lee
"mianhe, aku sudah berusaha keras, kondisinya sudah membaik, tapi untuk kedua matanya itu tak mungkin sebuh kecuali ada pendonor yang merelakan matanya."ucap dokter menjelaskan
belum selesai mendengar percakapan mereka tiba-tiba aku berada di sebuah ruangan kosong, namun aku mendengar seseorang menyanyikan sebuah lagu, liriknya sangat indah menyentuh hati ku.
tak ada lagi yang kusesali
bumi bisu tak berarti tak tau
kelam terasa dalam
tlah mengukir kenangan masalalu
melepas hati yang terasa pilu
seakakn sepi menanti yang kurindu
kala hati ini tak berarti
senantiasa ku mencari
menunggu kau yang selalu dinanti
namun... segalanya tiada pasti
merenungku dalam keheningan
ditengah kesendirian
terus terhanyut dalam penantian
ingin ku melepas semua dalam kasih sayang
namun segala cinta yang diharapkan tak kunjung datang
aku sangat mengenal suara ini. jieun benarkah itu dia?
"lee jieun?" tanya ku ragu
"ne, annyeong oppa?"ucap jieun tersenyum
namun tiba-tiba ruangan itu menjadi gelap gulita, aku pejamkan mata ku dan saat aku mambuka mata aku kambali berada di ruang ICU kali ini aku benar-benar sadar, badan ku terasa lemas. aku emlihat dokter sedang memeriksa tubuh ku, kulihat mukanya berubah pucat.
"ada apa dok ? berapa perecen aku bisa bertahan hidup?" tanya ku lemas
"apa yang kau katakan hyung? kau tak boleh meninggalkan ku" ucap kyuhyun menangis
"katakan saja dok" ucap ku tersenyum walau lemas
"5%" jawab dokter ragu
"hem, kalau begitu saat aku benar-benar pergi tolong donorkan mata ku untuk jieun" ucap ku lagi
"hyung..."ucap wookiie menangis memeluk tubuh ku. aku menlihat heechul menahan air matanya, eeteuk menangis di pelukan kangin dan hankyung, yesung mencoba menenangkan donghae, eunhyuk membalikan badannya ketembok aku tau dia menangis, kibum tak kuasa menahan air matanya di pelukan siwon, shindong duduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya, kyuhyun menggenggam tangan ku,maafkan aku semuanya aku benar-benar lelah mungkin ini benar-benar menjadi akhir dari kehidupan ku, terimakasi telah menyayangi ku. ku pejamkan mata kali ini aku benar-benar pergi untuk selamanya.
Jieun POV
saat aku sadar dan membuka mata ku, aku melihat bayangan diriku sedang tersenyum kearahku. kenapa aku biasa melihat diriku sendiri?
"omma ada apa dengan mata ku ? ini bukan mata ku?"ucap ku menangis
"jieun, itu mata sungmin-ssi"ucap ibu ragu
"sungmin-ssi ? bagaimana dengan dia? dia tak biasa melihat lagi ? kenapa tidak biarkan aku yang tak bisa melihat?"ucap ku histeris
"sungmin-ssi dia.. dia sudah meninggal"ucap ibu pelan sambil menangis
"MENINGGAL ? omma bohongkan? dia tak mungkin meninggalkan ku, dia tak boleh meninggalkan ku....."ucap ku berlari keluar semua orang menghalangi ku
inikah yang selama ini dia lihat ? apa dia benar-benar selalu memandang ku ? kenapa selalu munchul bayangan ku sedang tersenyum? sungmin-ssi kenapa kau meninggalkan ku?

aku berdiri di pinggir jendela aku menatap keluar jendela hujan turun begitu deras namun kali ini tiba-tiba aku melihat sungmin-ssi berada di tepi jalan meliahat ku tersenyum pada ku, aku membuka jendela aku terus memanggilnya tapi dia tetap melangkah semakin lama semakin jauh tiba-tiba aku terjatuh dari atas kamar tempat ku dirawat kepalaku terbentur sangat keras dijalan darah keluar cukup banyak, aku melihat sungmin tersenyum padaku namun semakin lama pandanganku semakin pudar dan berubah menjadi gelap, mungkin ini akahir dari kisah cinta ku yang tak pernah terwujudkan.
YANG MAU REQUEST JUGA BISA !!
by : Han Minchi
Fb :www.facebook.com/chintya.tea
tweet :@chiinteatiia
ish.. Knp sungmin waktu itu gak sadar sih kalo dia suka sama jieun . Kalo dia menyadari lebih cepat aja, pasti gak bakal gini kan jadinya ? Hehehe .. Sering2 bikin couple seungminiu yah cingu^^
BalasHapus